Rabu, 27 September 2017

CONTOH ARGUMEN


Faktor kemiskinan di daerah provinsi bali

Hasil gambar untuk foto anak kecil pengemis di bali


Kemiskinan yang ada di daerah provinsi Bali sudah semakin terus melonjak, hal ini dikarenakan banyak pengangguran di Bali yang terus meningkat. Menurut data kemiskinan Pada Maret angkanya masih 4,47 persen, lalu naik menjadi 5,25 persen pada September 2015. 

                Hal yang menyebabkan banyak orang –orang dibali banyak menjadi pengangguran dikarenakan banyaknya orang-orang yang putus sekolah, mereka putus sekolah karena tidak mempunyai biaya untuk membayar spp dan untuk membeli peralatan sekolah lainnya.

                Oleh karena itu pemerintah harus bisa mengurai faktor kemiskinan yang ada di bali, apa bila tidak bisa mengurai faktor yang ada di bali, bagaimana nantinya bali ini. Pemerintah pernah berfikir bagaimana cara agar bisa memutuskan rantai kemiskinan ini? Menurut pemerintah, mungkin dengan orang-orang bisa melanjutkan sekolah mereka , rantai kemiskinan ini bisa putus. Walaupun memeang gubernur Bali memberanikan untuk membangun sebuah sekolah SMA N Bali Mandara yang dibuka pada tahun 2011 dimana sekolah ini merupakan sekolah yang dipasilitasi oleh provinsi bali, tetapi sekolah ini untuk siswa yang ekonominya menengah kebawah.

                Walaupun sudah mendirikan sekolah tersebut ternyata masih banyak juga yang masih putus sekolah. Sehingaga bapak Mangku Pastika mendirikan sekolah lagi, yaitu SMK Negeri Bali Mandara. Sekolah ini juga sama dengan sekolah SMA Negeri Bali Mandara, yaitu juga untuk orang yang ekonominya menengah kebawah, sekolah SMKnya ini mulai dibuka pada tahun 2015.

                Dan yang terakhir yang diakukan oleh pemerintah adalah memegang seluruh sekolah yang ada di daerah provinsi bali, dan mengurai harga pembayan spp. Pemerintah berharap dengan begini semua orang bisa melanjutkan sekolah mereka. Dan rantai kemiskinan yang ada di provinsi bali bisa terputuskan, sehingga tidak ada lagi pengangguran.



Dwipayana Werdi Putra

CONTOH ESAY GOTONG ROYONG

Gotong Royong Sudah Ada Sejak Zaman Dahulu

Gambar terkait

Gotong royong sebagai sebuah kegiatan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat, kegiatan gotong royong ini bisa dibilang sebuah budaya. Budaya ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka yang menjadi salah satu untuk mewujudkan nilai rasa persaudaraan dan untuk mengikat tali persatuan. Biasanya kegiatan gotong royong ini terjadi dalam beberapa aktivitas masyarakat untuk mencapai sebuah kepentingan bersama, seperti dalam bentuk tolong menolong dalam pembuatan sebuah jalan, pembersihan di daerah sekitar, dan dalam acara-acara keagamaan besar. Tradisi atau budaya ini dilaksanakan untuk kepentingan bersama yang dilakukan secara sukarela, tanpa menghapkan imbalan sedikitpun. Kegiatan gotong royong yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama, tradisi ini sudah diwarisi secara turun temurun oleh para pendahulu yang di dalamnya kaya dengan nilai edukatif.

Namun, pada zaman sekarang gotong royong semakin memudar di masyarakat yang di sebabkan oleh kencangnya laju globalisasi.  Dimana pada zaman globalisasi ini masyarakat lebih sibuk dan mementingkan pekerjaannya sendiri untuk mencari biaya kehidupannya sendiri dari pada melakukan gotong royong. Walaupun ada masyarakat yang memiliki waktu luang, tetapi jumlahnya hanya sedikit, masyarakat lebih memilih membayar uang iuran dari pada melakukan gotong royong di daerahnya masing-masing. Masyarakat sekarang juga kurang peduli dengan hal di masyarakat dan juga kurang adanya interaksi di masyarakat. Selain itu, budaya gotong royong juga disebabkan oleh masuknya budaya dari luar yang membuat gaya hidup di masyarakat menjadi modern, terutama di daerah kota. Daerah kota lebih banyak penduduk dan daerah kota sebagai tempat perdagangan daripada di daerah desa yang penduduknya masih sedikit dan masih jarang orang mengetaui tempat tersebut.

Untuk mengembalikan tradisi gotong royong yang hampir hilang, maka semua pihak harus harus selalu melibatkan pemerintah, masyarakat, baik itu sekolah dalam melakukan kegiatan bersama. Supaya kegiatan gotong royong ini tidak hilang. Oleh karena itu, partisiasi setiap individu sangatlah penting, karena peran individu dalam masyarakat dinilai sebagai  salah satu bentuk keberasilan penggalangan sumber daya yang menyangkut kepentingan pelaksanaan suatu usaha.

Maka dari itu, sebagai generasi penerus bangsa harus bekerja sama untuk membangkitkan kembali budaya gotong royong yang telah diwariskan oleh nenek moyang, agar kelak anak-cucu bisa merasakan kehidupan yang harmonis dan sejahtera. Disamping itu juga, bisa membawa Indonesia kembali ke masa jaya dan diakui di mata dunia sebagai negara yang menjunjung tinggi rasa kebersamaan di tengah-tengah padatnya persaingan ekonomi di era globalisasi yang mengharuskan untuk bersaing dengan saudara sebangsa.


Kadek Dwipayana Werdi Putra      
XI (TEKNIK KENDARAAN RINGAN)

Contoh Cerpen Bahasa Indonesia

ADA APA di BALIK COLOUR PARTY?             Suatu hari di sebuah sekolah, dimana sekolah itu sedang melaksanakan kegiatan perayaan ulang t...